Jumat, 29 Juni 2007

Ngasoh Adik



Umak kemane Ubak dimane, aku diajung ngasoh ading. Lemak kalu adingku diam tapi banyak rasan. Alangke sarenye aku nak maen dek pacak ye lain lah dek endak nulungi pule. Sare-sare.....
Tulung-tulungi aku asohkan adekku ini aku lah galak pule nak bemain. Haseku mak itulah Umak ngan Ubak ku ngasoh aku dului, rupenye sare mak inilah. Maktulah kaseh umak, ubak ngok anaknye.

Tari Tanggai

Tari tanggai merupakan tarian persembahan yang ditujukan kepada tamu yang telah memenuhi undangan. Salah satunya adalah dipersembahkan pada acara perkawinan adat daerah Sumatera Selatan umumnya. Untuk menghormati tamu undangan yang ada serta tersirat ucapan selamat datang. Dengan diiringi lagu Gending Sriwijaya tarian tersebut disajikan membuat acara semakin semarak. Dengan kelenturan tangan dan lentiknya jemari penari menunjukan betapa tulusnya tuan rumah memberikan penghormatan.
Dahulu tarian ini pulalah yang selalu disajikan kepada tamu-tamu raja kerajaan Sriwijaya. Tidak hanya pada acara perkawinan saja, disetiap acarapun tarian ini sering dilakukan.

Rektor UBD dan Ka PERBASI

Membangun badan yang sehat salah satunya adalah diimbangi dengan berolah raga. Dengan demikian olah raga adalah untuk setiap orang baik dilakukan setiap kesempatan. Foto berikut adalah Rektor Universitas Bina Darma dan staff dengan Ketua Pengda PERBASI Sumatera Selatan. Kesempatan ini diabadikan saat pembukaan acara Piala Rektor Cup V Universitas Bina Darma yang juga dihadiri Ketua Pengda PERBASI. Kegiatan tersebut dilaksanakan se-Sumatera Selatan tingkat Pelajar SMU dan Club Basket yang ada. Dan selaku ketua Pengda PERBASI memberikan suport bagi pemain-pemain muda yang berbakat. Untuk itu diupayakan pembinaan yang lebih lanjut bagi pemain-pemain yang berprestasi dengan harapan nantinya akan membawa nama Sumatera Selatan. Sukses Olah Raga.

Peserta LKMM Padang


Kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentunya tidak sama dimiliki oleh setiap orang. Sangatlah bersyukur jika kesempatan ini dapat dilakukan. Pengalan ini dirasakan diri saya ketika mengikuti Pelatihan LKMM se-Sumatera dan Wilayah Jakarta Banten yang dilaksanakan di Padang. Hai teman-teman peserta seminar LKMM yang lain ......Apa kabarnya ?

Jam Gadang

Tahun 1980-an Jam Gadang yang pernah saya lihat di ketinggiannya memukau setiap oarang yang melihatnya. Disekelilingnya terdapat taman yang asri dan dapat dilihat dari kejauhan.


Dan ketika saya kembali melihat di tahun 2006 yang lalu, Jam Gadang saat ini sudah semakain semarak, dengan dihiasi oleh lamapu dan pertamanan yang semakin asri ditambah dengan disediakannya pernik oleh-oleh yang letaknya tidak jauh. Pertokoan dan Mall juga semakin menyemarakan kemegahan Jam Gadang.

Arak-arakan

Cara menyemarakan suatu perkawinan dari masing-masing daerah tentunya berbeda. Gambar berikut menunjukan suatu perayaan pernikahan di daerah Sumatera Selatan umumnya.
Proses dilakukan dengan penjemputan pengantin wanita untuk dibawa ke rumah pengantin laki-laki yang dinamakan "Arak-arakan"

Acara tersebut dimulai dari pengantin laki-laki menuju kerumah pengantin perempuan dengan diiringi tabuh-tabuhan dan robongan keluarga pengantin laki-laki. Selanjutnya sampai di rumah pengantin perempuan, kedua pengantin tersebut disandingkan dilajutkan dengan perjalanan menuju rumah pengantin laki-laki. Dengan diiringi kembali oleh tabuh-tabuhan serta dayang-dayang pengantin dan kedua keluarga pengantin. Sesampainya di rumah pengantin laki-laki, pihak keluarga pengantin laki-laki yang lain menyambut dengan cara menyelendangkan kain kepada kedua mempelai sebagai tanda menerima keduanya sebagai keluarga besar. Sebelum menyelendangkan kain dilakukan tari-tarian sebagai tanda kegembiraan keluarga atas penyatuan keluarga tersebut melalui tali silaturahmi perkawinan.

Pakaian Adat Perkawinan

Banyak Daerah tentunya banyak ragam budaya, masing-masing budaya menunjukan bagaimana daerah tersebut dalam kehidupan bermasyarakat. Keanekaragaman itu menunjukan betapa masyarakat Indonesi beraneka ragam (Bhinika Tunggal Ika).
Kedua pengantin ini mempunyai adat yang berbeda karena asal daerah masing-masing berbeda. Untu itu keduanya mengenakan pakaian pengantin dari daerah masing-masing secara bergantian.

Peristiwa ini sudah biasa dilakukan oleh pasangan pengantin yang berbeda asal daerah. Kesemuanya ini menunjukan keanekaragaman adat dapat disatukan dalam satau acara.